| 0 comments ]

Flu Babi (Swine Influenza) merupakan penyakit influenza yang pada umumnya menjangkiti Babi. Penyakit influenza ini disebabkan oleh sebuah virus influenza tipe A H1N1 yang pada umumnya menggunakan babi sebagai area hidupnya. Pada awal penyebarannya, virus ini hanya menyerang babi dan mengakibatkan efek kematian ternak yang relatif rendah, dan relatif kurang mampu menyentuh manusia.

Siklus hidup virus Flu Babi, secara mendasar, memiliki kemiripan dengan virus flu yang menyerang manusia, yaitu bersifat musiman (temporer). Virus ini menemukan puncak kekuatan penyebaran terutama pada wilayah, yang secara geografis, mempunyai empat musim; menunjukkan peningkatan secara signifikan pada musim gugur dan dingin, lalu menurun drastis pada musim semi dan panas. Secara umum, virus ini mampu menjangkiti manusia yang berdekatan dengan Babi dan dapat disembuhkan dengan obat-obatan flu biasa yang telah tersebar di pasaran.

Namun, binatang Babi juga dapat diserang oleh virus flu manusia dan virus Flu Burung (Avian Influenza). Sehingga pada tubuh binatang babi juga ditemukan virus influenza H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1, yang mana kemudian bermutasi menjadi virus yang memiliki kemampuan bertahan hidup dan destruksi yang lebih. Virus flu Babi yang pada awalnya menular ke manusia melalui kontak langsung (memakan daging Babi), hari ini bermutasi hingga dapat menular melalui udara, seperti virus influenza manusia.

Gejala yang nampak pada manusia yang telah masuk dalam kategori suspect Flu Babi, biasanya mengalami demam tinggi dengan temperatur yang naik-turun secara drastis, kemudian kehilangan nafsu makan, batuk, pilek, tenggorokan sakit, muntah-muntah, dan diare. Apabila melewati masa inkubasi totalnya, maka gejala yang nampak akan mengalami peningkatan secara ekstrem, pada tahapan inilah seorang suspect Flu Babi dapat menjumpai kematian.
»»  baca selengkapnya

| 0 comments ]

Masyarakat mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1, yaitu dengan perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya sangat rendah yakni 0,4%.

Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 20 Juli 2009. Untuk mencegah penyebarannya di Indonesia, upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu : penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR). Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra. Hari ini (20/07/09) kasus positif influenza A H1N1 bertambah lagi 15 kasus (5 laki-laki dan 10 perempuan). Mereka berasal dari RS/Dinkes Jakarta 6 orang, RS/Dinkes Provinsi Banten 6 orang, RS/Dinkes Provinsi Jawa Timur 1 orang, dari RS/Dinkes Provinsi Jawa Tengah 1 orang, dan dari RS/Dinkes Sumatera Utara 1 orang. Lima di antara mereka memiliki riwayat pergi ke luar negeri yaitu ke Malaysia (1 orang), Amerika (2 orang), dan Singapura (2 orang), kata Prof. Tjandra. Dengan demikian, sampai tanggal 20 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 172 orang terdiri dari 86 laki-laki dan 86 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), dan tanggal 16 Juli (15 kasus). Tambahan kasus baru positif berasal dari RS/Dinkes Jakarta yaitu : JR (Pr, 42 th), DN (Pr, 27 th), IM (Pr), KK (Pr, 7 th), Sa (Pr, 32 th), dan FF (Pr, 22 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Banten yaitu FH (Lk, 13), AH (Lk), SP (Lk, 17 th), MF (Lk, 17 th), MF (Lk, 14 th), dan YF (Pr, 16 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Sumut yaitu Ju (Pr, 31 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Jateng yaitu RH (Pr, 18 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Jatim yaitu EF (Pr, 18 th). Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber : Departemen Kesehatan (20 Jul 2009)
»»  baca selengkapnya

| 0 comments ]

TANGERANG--Sebanyak 4.000 santri Pondok Pesantren Dar-Al Qolam Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten diisolasi di kompleks pesantren, menyusul adanya dugaan sekitar 80 santri pesantren tersebut terinfeksi influenza A-H1N1 atau flu babi.

"Kita melarang ribuan santri itu untuk keluar dari area pesantren dan tidak boleh pulang ke rumah masing-masing karena ada sebagian dari teman mereka diduga suspect flu babi," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Hani Haryanto kepada ANTARA News di Tangerang, Minggu.

Dia mengungkapkan, dari hasil pengecekan terhadap sekitar 4.000 penghuni pesantren, di mana satu ruang asrama yang ditempati 400 santri terdapat 80 santri yang diduga suspect flu babi.

"Ada 80 santri yang mengalami demam panas tinggi dalam sejak dua hari ini. Mereka semua tidak dirujuk ke RSUD, melainkan puluhan petugas Dinkes mendatangi Pondok Pesantren Dar-Al Qolam melakukan pemeriksaan terhadap mereka," ungkap Hani.

Hani menjelaskan, isolasi akan dilakukan selama tujuh hari di kompleks Pondok Pesantren Dar-Al Qolam. Ini dilakukan agar flu babi tidak menyebar kepada masyarakat lainnya.

"Tujuh hari mereka dianjurkan tetap berada di dalam pesantren, jika dinyatakan negatif kita mempersilakan mereka keluar kompleks pesantren. Sementara waktu, kita meminta kepada mereka untuk tidak melakukan kontak dengan masyarakat sekitar," ungkapnya.

Diakui Hani, dari hasil pemeriksaan terhadap 80 santri belum diketahui ada dari santri-santri itu yang positif flu babi.

"Tujuh hari ke depan baru kita ketahui hasilnya. Namun untuk saat ini semua santri telah diberikan obat tamiflu untuk menghindari mereka dari ancaman firus mematikan tersebut," aku Hani.

Selain itu, lanjut Hani, warga sekitar yang pernah kontak langsung dengan santri yang suspect flu babi juga dilakukan pemeriksaan dan Dinkes masih melakukan penelusuran lebih jauh.

"Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa warga yang pernah melakukan kontak dengan beberapa santri di sekitar lokasi pesantren. Guru, keluarga santri dan orang-orang terdekat di sekitar lokasi pesantren sedang kita telusuri dan akan dilakukan pemeriksaan," tandas Hani.ant/kem

Sumber : Republika Online (Minggu, 19 Juli 2009 pukul 12:55:00)
»»  baca selengkapnya

| 0 comments ]

Canberra - Penyebaran virus flu H1N1 (flu babi) benar-benar tak terbendung. Menurut data terakhir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejauh ini setidaknya 94.512 kasus flu babi telah dilaporkan di dunia.

Dari jumlah itu, menurut WHo, sudah 429 penderita flu babi yang meninggal. Demikian seperti dilansir kantor berita AFP , Rabu (15/7/2009).

Namun angka sebenarnya kasus flu babi diyakini jauh lebih besar dari itu. Sebab di Australia saja, jumlah kasus flu babi telah mencapai 10.387 kasus, atau lebih dari 10 persen total kasus yang telah dikonfirmasi WHO.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Australia Nicola Roxon. Dikatakannya, dari jumlah itu saat ini yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 123 orang, dengan 58 orang di antaranya dirawat di ruang ICU.

"Tak ada pengujian untuk semua orang yang memiliki kasus ringan H1N1," katanya pada konferensi pers di Canberra, Australia.

Sejauh ini sudah 20 penderita flu babi yang meninggal di Australia. Negeri Kangguru itu merupakan negara yang paling banyak mengalami kasus flu babi di wilayah Asia Pasifik. Pemerintah Australia telah memesan 21 juta vaksin flu babi, atau cukup untuk seluruh penduduknya.

WHO sebelumnya telah mengingatkan bahwa pandemi flu babi yang tengah melanda saat ini tak bisa dihentikan. Adapun vaksin flu babi baru akan tersedia pada September atau Oktober mendatang.

(ita/nrl)

Sumber : Detik.Com (
Rabu, 15/07/2009 14:50 WIB)
»»  baca selengkapnya

| 0 comments ]

Queensland - Virus flu H1N1 (flu babi) terus merenggut jiwa. Seorang bayi meninggal dalam kandungan setelah ibunya terkena flu babi. Sang ibu pun saat ini dalam keadaan kritis.

Kejadian ini terjadi di Queensland, Australia seperti diberitakan harian Sydney Morning Herald , Selasa (21/7/2009).

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu saat ini dirawat di ruang ICU di Townsville Hospital. Wanita tersebut sedang mengandung 36 minggu. Namun virus flu babi telah merenggut nyawa bayinya yang belum sempat dilahirkan.

Kasus ini merupakan kasus kematian janin pertama di Australia akibat flu babi. Sebelumnya diberitakan, beberapa wanita hamil di Australia yang terkena flu babi terpaksa harus melahirkan bayinya dengan prematur. Ini bertujuan untuk menyelamatkan nyawa bayi-bayi tersebut.

Mengingat bahaya virus flu babi bagi wanita hamil, pemerintah Australia bahkan mengimbau para wanita hamil untuk sebisa mungkin tidak bepergian ke luar rumah. Mereka juga diimbau untuk mengenakan masker jika memang harus ke luar rumah.
(ita/iy)
Sumber : Detik.com (Selasa, 21/07/2009 13:29 WIB)
»»  baca selengkapnya

| 0 comments ]

TANGERANG (SI) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang kekurangan obat tamiflu untuk menangani 4.000 santri di Pondok Pesantren Dar-Al Qolam yang diduga terjangkit virus flu babi (H1N1).

Dari total jumlah santri yang sedang menjalani proses isolasi tersebut, baru 2.900 siswa yang sudah mengonsumsi Tamiflu. “Kami saat ini kekurangan tamiflu.Untuk itu,kami masih menunggu adanya kiriman dari pusat,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hani Heriyanto kemarin. Tindakan darurat yang saat ini dilakukan adalah memprioritaskan pemakaian Tamiflu kepada santri yang mengeluh suhu panas tubuhnya tinggi. “Ya, kita harus seperti ini,”ungkap Hani.

Sebenarnya, Dinkes Kabupaten Tangerang menargetkan seluruh santri yang berjumlah 4.000 orang tersebut akan mendapatkan tamiflu. Bahkan, bukan hanya santri,warga sekitar dan pengajar di Pondok Pesantren Dar-Al Qolam Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, itu juga akan diberi obat yang sama. Namun, karena jumlah yang tersedia terbatas, hal itu tak bisa dilakukan.

Seperti diberitakan sebelumnya, 40 dari sekitar 4.000 santri pesantren terbesar di Tangerang itu telah diambil sampel darahnya oleh petugas Puskesmas Jayanti dan Dinkes Kabupaten Tangerang pada Kamis (16/07). Langkah ini dilakukan menyusul laporan warga setempat Selasa (14/07) lalu yang menginformasikan adanya demam mendadak yang diderita puluhan penghuni pesantren. Akibatnya, Dinkes Kabupaten Tangerang mengisolasi para santri untuk mendapatkan tindakan medis.

Terpisah,Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Tangerang Yoelly Soenar Dewjanti mengatakan, kendati jumlah suspect flu babi mencapai ribuan orang,seluruh penanganannya masih di bawah kendali penuh Dinkes Kabupaten Tangerang. Dia juga mengungkap, jumlah santri yang menderita demam terus bertambah. Yoelly menegaskan pihak Dinkes setempat belum bisa memastikan penularan demam tersebut.

Namun, dia tidak menafikan bahwa virus berasal dari siswa baru atau siswa yang baru pulang liburan. “Tetapi, kita tunggulah hasil lab darah yang telah kami kirimkan pada litbangkes. Rencananya Selasa (21/07) ini akan keluar soal positif tidaknya,”tandasnya. Sementara itu, dari Serang, Banten, dilaporkan dua siswa MTs Ponpes Dar-Al Qolam, di Desa Gintung, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Serang karena ditengarai sebagai suspect flu babi.

Ialah WF, 13, warga Kampung Cikendi, Desa Ciomas, Kecamatan Padarincang,dan IAH, 15,warga Desa Kramatwatu,Kecamatan Kramatwatu, yang diduga teridentifikasi flu babi. Wakil Direktur RSUD Serang Sri Lestari mengatakan,WF mulai masuk ke RSUD Serang sejak Kamis (16/7). Sedangkan IAH mulai masuk ke RSUD Serang Sabtu (18/7). Namun, hasil tes kedua pasien tersebut belum diketahui RSUD Serang.

“Baru hari Sabtu (18/7),sampel darah kedua pasien kami ambil dan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Departemen Kesehatan (Depkes) di Jakarta untuk mengetahui apakah mereka positif flu babi atau tidak,”kata Sri Lestari kemarin. Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Banten Wahyu Santoso mengungkapkan pesantren tempat dua orang itu saat ini sedang diliburkan.

Bahkan Dinas Kesehatan telah membuat posko penanggulangan flu babi di sekitar pesantren. (denny irawan/ teguh mahardika)

Sumber : Koran Sindo (Monday, 20 July 2009)
»»  baca selengkapnya

| 0 comments ]

Apa itu Flu Babi ?
Flu Babi adalah penyakit pada alat pernafasan Babi yang disebabkan dari Virus influensa tipe A ( subtipe H1N1 ).

TANDA DAN GEJALA
Gejala flu Babi pada manusia hampir sama dengan tanda – tanda flu biasa yang meliputi demam, batuk, sakit tenggorokan, badan terasa pegal, sakit kepala, terasa dingin dan lelah. Beberapa orang melaporkan deare dan muntah – muntah juga berhubungan dengan flu babi.

BAGAIMANA FLU BABI DAPAT MENYEBAR ?
Penyebaran flu Babi visrus A ( H1N1 ) adalah terjadinya sentuhan, sama seperti cara penyebaran flu biasa. Penyebaran utama virus flu adalah dari orang ke orang melalui batuk atau bersin bagi orang yang sedang menderita flu. Kadang – kadang seseorang dapat terkena jika orang tersebut baru bersentuhan dengan sesuatu yang terinfeksi virus flu kemudian orang tersebut menyentuh mulut atau hidungnya.

Bagaimana bisa sesorang dengan Flu menyebarkan ke orang lain ?
Orang yang terkena flu mampu menularkan ke yang lain mulai dari hari pertama sebelum gejala muncul sampai 7 hari atau lebih setelah orang tersebut menderita sakit.

APA YANG BISA DILAKUKAN AGAR TERHINDAR DARI FLU?
Yang pertama dan terpenting adalah : cuci tangan anda, berusaha berada dilingkungan yang sehat, tidur yang cukup, olah raga teratur, kendalikan stress anda, minum cairan yang banyak, makan makanan yang bergizi, usahakan tidak bersentuhan dengan sesuatu yang terkontaminasi Virus Flu, Cegah berhubungan dengan orang yang sedang sakit Flu.

PENCEGAHAN UNTUK KESELAMATAN
• Hindari berada di pasar binatang, peternakan ayam dan Babi di wilayah yang telah terinfeksi.
• Selalu menjaga kebersihan, khususnya sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, keluar masuk toilet. Cuci tangan anda secara teratur.
• Jika berada di daerah yang terinfeksi, periksa segera ke dokter jika merasa ada tanda – tanda Flu pada badan.

APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN UNTUK MELINDUNGI DARI PENYAKIT TERSEBUT ?
Tidak ada vaksin flu Babi yang tersedia sampai saat ini. Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan dalam sehari – hari untuk mencegah terkena sakit tenggorokan atau influenza :
• Tutup hidung dan mulut anda dengan tissue ketika batuk atau bersin. Buang tissue tersebut ke tempat sampah.
• Sesering mungkin cuci tangan anda dengan sabun dan air bersih , khususnya setelah anda batuk dan bersin. Alat cuci tangan yang mengandung alkohol juga efektif untuk digunakan.
• Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Kuman atau bakteri masuk melalui jalan ini.
• Usahakan tidak berhubungan dengan orang yang sedang sakit flu.

JALAN APA YANG TERBAIK UNTUK MENGURANGI PENYEBARAN VIRUS TERSEBUT KETIKA BATUK DAN BERSIN?
Jika anda sedang sakit, sedapat mungkin batasi berhubungan dengan orang lain. Jangan pergi ke tempat keramaian, diam dirumah atau di ruang hotel anda. Tutup mulut dan hidung anda dengan masker ketika batuk dan bersin. Dan jika anda tidak punya masker, tutup mulut dan hidung dengan telapak tangan kemudian cuci tangan anda, dan kerjakan setiap serjadi hal yang sama di waktu kemudian.

TRAVEL HEALTH
WHO tidak merekomendasikan kunjungan ke daerah penyebaran flu Babi, termasuk ke Negara – negara yang telah melaporkan dan yang ada huhungannya dengan kasus penyebaran ke manusia.

TRAVEL ADVISORY
Apa anda ingin benar – benar bepergian ? Berikut hal yang harus anda ketahui :
  • Sebelum anda pergi ke area yang terkena
• Pahami kesehatan diri anda dan orang yang bepergian bersama anda.
• Ambil specific vaccinations yang direkomendasikan oleh CDC baik US dan Thailand.
• Persiapkan perlengkapan obat.
• Periksa asuransi kesehatan anda.

  • Selama bepergian di area yang terkena
• Hindari kontak langsung dengan Babi dan kunjungan ke peternakan Babi.
• Hati – hati dan cuci tangan anda sesering mungkin.
• Mengkonsumsi makanan yang matang.
• Periksa ke dokter segera jika anda merasa ada tanda – tanda flu akan terjadi.

  • Setelah anda kembali
• Perhatikan kesehatan anda selama 10 hari.
• Jika anda merasa sakit demam tinggi, konsultasikan segera ke dokter.
»»  baca selengkapnya

| 0 comments ]

Berikut adalah PETA penyebaran virus Flu Babi di seluruh Dunia :

Klik Pada gambar untuk memperbesar.....
»»  baca selengkapnya

| 0 comments ]

Beberapa vaksin untuk melawan dan mencegah infeksi virus H1N1 siap didistribusikan pada pertengahan Oktober. Demikian dikatakan Menteri Kesehatan Amerika Serikat Kathleen Sebelius pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi tentang Flu yang diprakarsai pemerintahan Obama, Kamis waktu setempat.

Di hadapan para manajer, gubernur, dan perencana bidang kesehatan, Sebelius bicara mengenai persiapan dan kesiapsiagaan menghadapi gelombang kedua wabah flu H1N1.

Para pekerja kesehatan berharap evaluasi calon vaksin sudah bisa dilakukan awal Agustus. Hal itu dikatakan Anthony Fauci, Direktur Nasional Insitut Alergi dan Penyakit Infeksi, yang juga menjadi pembicara dalam acara itu.

Pihak Gedung Putih sendiri, beberapa bulan sebelum musim flu ini, sudah menyiapkan rencana besar untuk mengadakan KTT ini agar pemerintahan Obama menaruh perhatian pada pandemi flu.

"Para ilmuwan dan ahli kesehatan meramalkan bahwa efek H1N1 bakal lebih buruk ketika flu musiman tiba, yang bahkan muncul lebih awal saat musim sekolah dimulai, yang hanya berlangsung lima hingga enam minggu," ujar Sebelius.

Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 33.900 kasus konfirmasi dan probabel infeksi virus H1N1 dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dengan 170 kematian. Dari data WHO, lebih dari 98.000 kasus telah tercatat dengan angka kematian 440 orang.


Sumber : Kompas (Kamis, 9 Juli 2009 | 22:45 WIB)

»»  baca selengkapnya

| 0 comments ]

Lembaga PBB untuk urusan anak-anak (Unicef) Indonesia meminta masyarakat Bali agar tenang menghadapi semakin banyaknya warga negara asing yang berlibur di Pulau Dewata itu diduga terkena flu A (H1N1).
"Masyarakat harap tenang karena ini merupakan flu ringan, meskipun kalau tidak tertangani akan menyebabkan kematian," kata Bagian Hubungan Media Unicef Indonesia untuk kesiapsiagaan dan Respon Pandemi Influenza, Arie Rukmantara di Denpasar, Minggu.
Dalam beberapa waktu terakhir, di Bali semakin banyak warga asing yang diduga terjangkit flu A
(H1N1) yang sebelumnya dikenal dengan sebutan flu babi. Bahkan dari beberapa warga asing itu, sudah ada empat orang yang positif terkena virus tersebut.
Menurut Arie, sesuai kampanye yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini, masyarakat,
khususnya di Bali harus melakukan tindakan "TEPAT" yang merupakan akronim dari kata "tenang", "pahami" dan "tanggap". "Tenang itu artinya bahwa penyakit ini tidak tergolong parah. Cuma kenapa dianggap besar? Karena penularannya yang sangat cepat dari manusia ke manusia. Dulu flu ini dianggap dari babi sehingga disebut flu babi. Tapi ternyata bukan dari babi, tapi dari manusia. Jadi sebenarnya ini bukan flu babi," katanya.
Menurut dia, masyarakat juga harus memahami mengenai pengertian dan perkembangan dari flu ini. Masyarakat diminta mengikuti terus perkembangannya, baik lewat media maupun lainnya, kemudian bertindak tanggap. "Semua itu bisa kita lakukan dengan membiasakan diri hidup bersih.
Selalu cuci tangan dengan air bersih menggunakan sabun. Selalu membawa antiseptik cair kalau
kemana-mana. Kalau sakit flu, lebih baik kita di rumah saja sehingga tidak menular ke orang lain," ujarnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, etiket bersin dengan menggunakan sapu tangan, tisu atau dengan lengan dalam. Saat ini, menutup mulut dan hidung dengan tangan saat bersin, dinilai tidak efektif. "Kalau menggunakan tangan, nanti kalau bersalaman dengan orang, akan menular lagi.
Jadi menggunakan lengan dalam, yakni dari siku ke atas. Selain itu kalau sakit gunakan masker.
Demikian juga kalau ada di ruangan tertentu ada yang flu, yang sehat juga gunakan masker,"
ujarnya.
Setelah itu, katanya, tisu yang digunakan untuk bersin harus dibuang di tempat sampah agar tidak disentuh oleh orang lain. Sementara masker dan sapu tangan juga harus dicuci bersih. "Etiket bersin ini kecil, tapi manfaatnya besar. Coba kalau di pesawat bersin tidak ditutup, maka lima kursi di depannya dan lima kursi di belakangnya akan terkena buliran air bersin itu yang kemudian menyebabkan penularan," katanya.
Mengenai kesiapan pemerintah dan masyarakat di Bali, Arie mengemukakan, pada tahun 2008
sudah diadakan simulasi mengenai pandemi influenza di Kabupaten Jembrana yang diikuti 5.000 orang dan dilanjutkan pada tahun 2009 juga diadakan simulasi pandemi influenza di Sanur dengan melibatkan provinsi lainnya. "Jadi saya kira kesiapan di Bali sudah bagus. Hanya saja yang perlu kita waspadai sekarang adalah, munculnya gelombang kedua dari penyakit ini. Dikhawatirkan justru lebih berat, tapi bisa jadi juga lebih ringan," kata mantan wartawan ini.

Sumber : www.tvone.co.id (Minggu, 05 July 2009 12:06 WIB)
»»  baca selengkapnya