| 0 comments ]

TANGERANG--Sebanyak 4.000 santri Pondok Pesantren Dar-Al Qolam Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten diisolasi di kompleks pesantren, menyusul adanya dugaan sekitar 80 santri pesantren tersebut terinfeksi influenza A-H1N1 atau flu babi.

"Kita melarang ribuan santri itu untuk keluar dari area pesantren dan tidak boleh pulang ke rumah masing-masing karena ada sebagian dari teman mereka diduga suspect flu babi," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Hani Haryanto kepada ANTARA News di Tangerang, Minggu.

Dia mengungkapkan, dari hasil pengecekan terhadap sekitar 4.000 penghuni pesantren, di mana satu ruang asrama yang ditempati 400 santri terdapat 80 santri yang diduga suspect flu babi.

"Ada 80 santri yang mengalami demam panas tinggi dalam sejak dua hari ini. Mereka semua tidak dirujuk ke RSUD, melainkan puluhan petugas Dinkes mendatangi Pondok Pesantren Dar-Al Qolam melakukan pemeriksaan terhadap mereka," ungkap Hani.

Hani menjelaskan, isolasi akan dilakukan selama tujuh hari di kompleks Pondok Pesantren Dar-Al Qolam. Ini dilakukan agar flu babi tidak menyebar kepada masyarakat lainnya.

"Tujuh hari mereka dianjurkan tetap berada di dalam pesantren, jika dinyatakan negatif kita mempersilakan mereka keluar kompleks pesantren. Sementara waktu, kita meminta kepada mereka untuk tidak melakukan kontak dengan masyarakat sekitar," ungkapnya.

Diakui Hani, dari hasil pemeriksaan terhadap 80 santri belum diketahui ada dari santri-santri itu yang positif flu babi.

"Tujuh hari ke depan baru kita ketahui hasilnya. Namun untuk saat ini semua santri telah diberikan obat tamiflu untuk menghindari mereka dari ancaman firus mematikan tersebut," aku Hani.

Selain itu, lanjut Hani, warga sekitar yang pernah kontak langsung dengan santri yang suspect flu babi juga dilakukan pemeriksaan dan Dinkes masih melakukan penelusuran lebih jauh.

"Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa warga yang pernah melakukan kontak dengan beberapa santri di sekitar lokasi pesantren. Guru, keluarga santri dan orang-orang terdekat di sekitar lokasi pesantren sedang kita telusuri dan akan dilakukan pemeriksaan," tandas Hani.ant/kem

Sumber : Republika Online (Minggu, 19 Juli 2009 pukul 12:55:00)

0 comments

Post a Comment

COMMENT PLEASE